Bila membicarakan
tentang objek wisata di provinsi Kalimantan Timur, kebanyakan orang mungkin
akan menjawab Kepulauan Derawan yang memiliki pantai-pantai yang cantik, juga
danau Labuan Cermin-nya yang ikonik. Padahal, di Kalimantan Timur ada banyak
sekali objek wisata yang masih belum diketahui banyak orang. Seperti misalnya,
objek-objek wisata di Kabupaten Kutai Kartanegara. Kabupaten yang merupakan
rumah bagi kerajaan tertua di Indonesia ini pun memiliki banyak objek wisata
yang sayangnya masih kurang populer. Padahal, objek wisata di Kutai Kartanegara ini dapat dibilang lengkap—Anda
ingin pergi ke hutan ataupun pantai, ada! Anda ingin wisata sejarah dan budaya,
banyak! Anda ingin menenangkan diri di tempat wisata alam buatan, bisa!
Pada post kali ini, saya akan membahas
mengenai Waduk Panji Sukarame yang berada di Tenggarong, salah satu kecamatan di
Kutai Kartanegara. Saya merasa bersyukur dapat menyambangi waduk Panji selama
13 hari saya stay di Tenggarong bulan
Juli lalu. (By the way, saya pergi ke
Tenggarong untuk menyaksikan festival adat tahunan, EIFAF atau Erau & International Folk Arts Festival).
Waduk Panji |
Waduk Panji Sukarame
berada di kelurahan Panji, sebelum Museum Kayu. Waduk ini merupakan sebuah
danau buatan yang terdapat di dalam area seluas kurang lebih 32 ha. Tidak hanya
ada waduk, di area-nya pun terdapat kebun anggrek (yang sayangnya, saat saya
datang belum banyak yang berbunga), menara pandang, dan area taman yang
dipenuhi oleh pohon-pohon rindang. Saya mengunjungi Waduk Panji pada hari
Senin, 31 Juli lalu. Tiket yang dikenakan bagi pengunjung adalah Rp 8000,-.
Saat masuk, pengunjung
akan langsung disambut oleh pemandangan waduk dengan air yang berkilauan
tertimpa sinar matahari. Langit yang biru cerah dan pepohonan hijau yang
mengelilingi area waduk turut menambah keasriannya. Tidak banyak pengunjung
yang datang di hari itu—saat kami berada di waduk pun hanya ada kurang lebih 10
orang lagi yang datang setelah kami, mungkin karena hari itu merupakan hari
kerja. Ada pula beberapa warga sekitar yang sedang memancing. Indah dan sepi;
cocok bagi orang yang ingin mencari ketenangan.
Di pinggir danau, ada
beberapa saung yang bisa digunakan untuk duduk-duduk dan berteduh dari terik
matahari. Seketika saya membayangkan betapa asyiknya kalau bisa menghabiskan
waktu duduk di sini sembari membaca buku.. J
Pada sisi kanan jalan,
ada tangga yang mengarah ke taman. Area taman di waduk ini berundak-undak
hingga ke atas, dan anak tangganya pun lumayan banyak. Saya yang saat itu
datang tanpa membawa bekal air minum dan payung pun mengurungkan niat untuk
pergi ke atas taman. Kata partner saya yang merupakan warga Tenggarong, jika
naik tangga hingga ke atas, ada jalan ke menara pandang.
Saung |
Tangga Taman |
Setelah dari kebun
anggrek, kami lanjut berjalan ke jembatan. Di sini, ada bapak-bapak yang sedang
memancing sambil mengobrol. Selain itu, kami juga bertemu dengan
pengunjung-pengunjung lain yang kelihatannya baru datang. Saya berkesimpulan,
orang-orang berdatangan ke waduk ini saat sudah menjelang sore hari, agar tidak
terlalu panasJ.
Setelah melewati
jembatan, lalu belok ke kiri, ada sebuah area berbentuk segi-8 yang cocok untuk duduk-duduk santai, ataupun jadi spot foto portrait (foto di atas)
.
Yap... langsung saja
saya jelaskan plus – minusnya dari Waduk Panji ini, ya.
Plus:
- · Cantik! (pastinya)
- · Di sebagian besar area bersih dari sampah
- · Banyak tempat duduk-duduk (saung, kursi-kursi).
- · Ada permainan anak (sepeda air bebek)
- · Banyak pohon
- · Cocok untuk semua usia dan kalangan
- · Cocok untuk jadi lokasi photo shoot (tema prewedding atau pun nature)
Minus:
- · Di satu sudut waduk ada sampah (terlihat di foto 5). Ada pula beberapa botol plastik di dekat area pancing
- · Rumah kaca kurang terawat
- · Di area segi-8, ada kayu yang terbuka
nb: Sekedar pengingat untuk kita semua, di manapun kita berada, janganlah
sekali-kali membuang sampah sembarangan. Apalagi membuang sampah di tempat
wisata seperti waduk ini, selain akan mengurangi keindahannya, itu pun tidak
baik untuk air dan ekosistem yang ada di dalam waduk tersebut (ikan, tanaman
air, dll). Waduk bukan tempat sampah, dan ingat, manusia hidup berdampingan
dengan alam. Tanpa apa yang diberikan alam, manusia tidak dapat menjalani
hidupnya seperti saat ini. Ucapkan terimakasih pada alam dengan tidak membuang
sampah sembarangan J.